Home / Uncategorized / Sulit Buang Air Kecil Bisa Jadi Tanda Bahaya, Ini Faktanya

Sulit Buang Air Kecil Bisa Jadi Tanda Bahaya, Ini Faktanya


Sulit Buang Air Kecil Bisa Jadi Tanda Bahaya, Ini Faktanya
Ilustrasi(freepik)

TIDAK bisa buang air kecil bukan hanya menyakitkan, tetapi juga menimbulkan rasa cemas luar biasa. Banyak orang menganggapnya sepele, padahal kondisi ini sangat berisiko.

Ahli menjelaskan, kondisi ini bisa muncul tiba-tiba dan harus segera ditangani. Jika dibiarkan, risikonya bisa berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Kondisi ini dikenal dengan istilah retensi urine, ketika kandung kemih penuh tetapi tidak bisa kosong. Ada juga kasus ketika kandung kemih kosong, tetapi muncul rasa ingin buang air kecil.

Normalnya, urine mengalir karena otot kandung kemih berkontraksi dan saluran keluar berelaksasi. Jika salah satunya terganggu, urine tidak bisa mengalir dengan lancar.

Penyebab yang Sering Terjadi

Ada beberapa penyebab yang membuat seseorang tiba-tiba sulit buang air kecil. Pada pria penyebabnya adalah pembesaran prostat yang menekan saluran uretra. Data menunjukkan, hampir sepertiga pria usia 80 tahun pernah mengalami retensi urin akut.

Dalam sebuah studi berbasis rumah sakit terhadap pasien pria, sekitar setengahnya mengalami retensi akut. Sementara itu, sekitar 30% lainnya diketahui mengalami retensi kronis yang sering kali tidak disadari.

Pada perempuan, penyebabnya bisa karena masalah saraf atau kandung kemih yang turun. Namun, kasus retensi urine pada perempuan tergolong sangat jarang jika dibandingkan dengan pria.

Selain itu, sembelit dapat menekan kandung kemih sehingga salurannya berubah posisi dan urine sulit keluar. Obat-obatan seperti antihistamin, dekongestan, antidepresan, atau pereda nyeri juga dapat memperlambat aliran urine.

Penyebab lain, sepetti batu saluran kemih, infeksi, gumpalan darah, hingga jaringan parut yang menyumbat aliran. Penyakit saraf seperti stroke, multiple sclerosis, atau diabetes juga bisa merusak kontrol kandung kemih.

Tanda-Tanda Peringatan

Aliran urine yang lemah memang mengganggu, tapi biasanya tidak berbahaya. Kondisi bahaya muncul jika urine benar-benar tidak keluar meski kandung kemih terasa penuh.

Jika perut kembung, nyeri hebat, dan urine tetap tidak keluar, segera cari pertolongan medis. Dokter biasanya memasang kateter untuk mengosongkan kandung kemih agar ginjal tidak rusak.

Bagaimana Ahli Mendiagnosis

Langkah pertama dokter adalah memastikan apakah kandung kemih benar-benar penuh atau hanya terasa ingin buang air kecil. Kedua kondisi ini mirip gejalanya, tetapi cara penanganannya sangat berbeda.

Dokter biasanya menggunakan ultrasonografi untuk melihat sisa urine, tes laboratorium untuk memeriksa infeksi, hingga pemeriksaan fungsi ginjal. Jika diperlukan, dokter juga dapat melakukan sistoskopi untuk melihat sumbatan langsung.

Kesulitan buang air kecil bukan sekadar bikin tidak nyaman, tapi juga tanda serius dari tubuh. Kondisi ini bisa dipicu banyak hal, mulai dari efek obat sampai penyakit tertentu.

Jika mengalami gejala, sebaiknya segera periksa ke dokter. Penanganan cepat bisa menjaga kesehatan kandung kemih dan melindungi fungsi ginjal. (CNN/Z-2)

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *