Home / Uncategorized / Ledakan Lubang Hitam Bisa Terjadi dalam 10 Tahun, Ilmuwan Siap Amati Fenomena Langka

Ledakan Lubang Hitam Bisa Terjadi dalam 10 Tahun, Ilmuwan Siap Amati Fenomena Langka


Ledakan Lubang Hitam Bisa Terjadi dalam 10 Tahun, Ilmuwan Siap Amati Fenomena Langka
Tampilan simulasi lubang hitam di depan Awan Magellan Besar.(Alain R , CC BY-SA 2.5)

LUBANG hitam meledak tidak sesering yang mungkin dipikirkan. Berdasarkan penelitian baru-baru ini, ledakan lubang hitam ini diperkirakan hanya terjadi sekali dalam satu dekade. 

Ledakan tersebut merupakan hasil dari keruntuhan bintang-bintang masif, yang kehabisan bahan bakar di akhir hidupnya, yang dikenal sebagai supernova. Bintang-bintang ini biasanya memiliki berat 3 – 50 kali massa matahari.

Keruntuhan bintang dalam supernova akan menyisakan sebuah wilayah yang sangat padat. Tingkat kepadatan ini menciptakan gravitasi yang begitu kuat, sehingga tidak ada materi atau bahkan cahaya yang dapat lolos dari tarikannya. Proses inilah yang akhirnya membentuk sebuah lubang hitam.

Berbeda dengan lubang hitam bintang, lubang hitam primordial hanyalah objek teoritis yang diduga terbentuk kurang dari sedetik. Setelah Big Bang dari wilayah yang sangat padat di alam semesta awal. Mereka bisa jauh lebih ringan dan dianggap sebagai peninggalan purba, dari masa ketika alam semesta masih didominasi oleh hidrogen dan helium.

Fisikawan memiliki teori bahwa lubang hitam, yang dikenal melahap semua yang ada di sekitarnya. Pada akhirnya akan meledak di akhir hidupnya melalui sebuah proses, yang disebut radiasi Hawking. Sebelumnya, para ilmuwan memperkirakan ledakan tersebut sangat langka, hanya terjadi sekali setiap 100.000 tahun.

Namun, penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Physical Review Letters menunjukkan, fenomena ledakan lubang hitam ini mungkin terjadi lebih sering dari perkiraan sebelumnya. Penelitian ini memberi harapan baru, manusia bisa menyaksikan peristiwa langka tersebut dalam waktu dekat.

“Kami yakin ada peluang hingga 90% untuk menyaksikan ledakan lubang hitam dalam 10 tahun ke depan. Kuncinya adalah armada teleskop antariksa dan darat kita saat ini sudah mampu mendeteksi ledakan semacam itu,” jelas Aidan Symons, mahasiswa pascasarjana dari Universitas Massachusetts.

Lubang Hitam Primordial

Lubang hitam yang paling mungkin meledak bukanlah lubang hitam bintang yang biasa, melainkan lubang hitam primordial (PBH). Menurut teori fisikawan Stephen Hawking, semakin ringan sebuah lubang hitam, semakin banyak partikel yang dipancarkannya melalui radiasi Hawking. Proses ini menyebabkan PBH menguap, menjadi semakin panas, dan akhirnya meledak.

Ledakan lubang hitam bukan hanya akan menjadi tontonan cahaya yang spektakuler, tetapi juga akan memberikan para ilmuwan katalog setiap partikel subatom yang ada. Menurut Stephen Hawking, ledakan ini akan mencakup partikel yang telah ditemukan, seperti elektron, quark, dan boson Higgs. Bahkan partikel yang saat ini belum terdeteksi, termasuk materi gelap.

Probabilitas tinggi ledakan lubang hitam yang ditemukan tim tersebut, membuat mereka meyakini bahwa kita harus bersiap. Meskipun tidak bisa menjamin ledakan akan terjadi dalam dekade ini, teknologi teleskop yang ada saat ini sudah memadai, untuk mendeteksi tanda-tanda radiasi Hawking dari lubang hitam purba yang meledak. Jika perhitungan mereka terbukti benar, ledakan ini berpotensi memberikan jawaban untuk pertanyaan mendasar tentang asal-usul alam semesta. (Live Science/Z-2)

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *