Telset.id – Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) berencana memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) sebagai pendorong inovasi dan pertumbuhan industri kreatif Indonesia. Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menegaskan bahwa adopsi AI akan meningkatkan kontribusi sektor ini sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional.
Dalam pidato kunci di acara tahunan Intelligence Innovation Summit (AIIS) 2025, Riefky menyampaikan bahwa AI memiliki keunggulan untuk mempercepat produksi, mengoptimalkan pemasaran, dan membuka akses pasar global. “Dengan momentum adopsi AI, kontribusi ini akan meningkat, menegaskan peran ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional,” katanya di Jakarta, Selasa.
Meski demikian, Riefky menekankan bahwa kreativitas manusia harus tetap menjadi pusat ekosistem kreatif. AI dapat dianggap sebagai kolaborator dan bukan pengganti kreator. Pendekatan ini sejalan dengan pandangan James Cameron yang menyebut AI bisa menyelamatkan industri film tanpa menggantikan manusia.
Peluang dan Tantangan Implementasi AI
Menurut Riefky, AI menawarkan peluang akselerasi inovasi di berbagai subsektor seperti desain, animasi, gim, aplikasi, hingga pemasaran digital. Namun, penggunaan AI di Indonesia masih menghadapi tantangan seperti perlindungan hak cipta dan literasi digital yang masih terbatas.
“Produk kreatif seperti desain, fotografi, dan animasi adalah karya manusia dengan hak moral dan ekonomi. Regulasi saat ini belum sepenuhnya mengatur penggunaan karya sebagai data latih AI. Mekanisme lisensi sangat penting agar pencipta tetap mendapat pengakuan dan imbal hasil yang adil,” ujarnya.
Pengembangan tools AI untuk kreator memang sedang marak, seperti yang terlihat pada Adobe AI Agents yang disebut sebagai revolusi baru dalam dunia konten kreatif. Namun, perlindungan hak kekayaan intelektual tetap menjadi prioritas.
Potensi Besar dan Strategi Pengembangan
Indonesia tengah berada pada tahap awal pemanfaatan AI, dengan potensi besar berkat 185 juta pengguna internet dan 139 juta pengguna media sosial. Data tahun 2024 menunjukkan kontribusi ekonomi kreatif mencapai lebih dari Rp1.500 triliun terhadap PDB nasional dan menyerap lebih dari 26,5 juta tenaga kerja.
Kemenekraf menyiapkan kerangka strategis yang menyeimbangkan pengembangan dan pemanfaatan AI. Aspek pengembangan difokuskan pada riset, inovasi, dan perlindungan kekayaan intelektual, sementara pemanfaatannya diarahkan untuk memperkuat daya saing industri kreatif.
Pemerintah juga mendorong harmonisasi regulasi, peningkatan literasi dan etika AI, serta dukungan bagi startup lokal di bidang teknologi AI. Pengembangan AI ini juga didukung oleh kemajuan teknologi seperti iPhone 17 yang memperkenalkan 3 fitur kamera baru revolusioner yang dapat dimanfaatkan kreator konten.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pemerintah memiliki 17 paket stimulus ekonomi, salah satunya program magang lulusan perguruan tinggi yang eligible untuk mahasiswa yang satu tahun lulus. “Saya minta nanti para digital perusahaan bisa menyediakan tempat untuk para mahasiswa magang di industrinya apapun subjeknya,” ujar Airlangga.
Untuk sektor ekonomi kreatif, telah dihadirkan Program Perkotaan dengan pilot project DKI Jakarta peningkatan kualitas pemukiman dan penyediaan tempat untuk Gig Economy. Program ini dijalankan bekerja sama dengan Kemenekraf dan Pemprov DKI Jakarta untuk menyediakan co-working space di Tanah Abang dan Blok M.
Dengan strategi komprehensif ini, diharapkan AI dapat menjadi katalisator pertumbuhan industri kreatif Indonesia yang berkelanjutan dan berkeadilan bagi seluruh pelaku kreatif.